Empat Hari ke Empat Negara di Eropa

4 hari ke 4 negara bercerita tentang perjalanan saya selama 4 hari ke 4 negara di sekitar Belanda. Negara yang dimaksud antara lain Belgia, Prancis, Swiss dan Jerman. Di sini saya bercerita tentang apa yang saya rasakan dan alami selama 4 hari itu, dan di sela sela tulisan mungkin kamu bisa menemukan tips tips keliling 4 negara ini. Di akhir, kamu bisa membaca rencana perjalanan dan juga pengeluaran saya untuk menjalani trip ini. Selamat membaca!

Hai hai hello,

Akhirnya summer telah tiba, saatnya tidak begitu banyak membuka paper, mengalihkan segala website yang dibrowsing dari elesevier, sciencedirect, osiris menuju booking.com, google maps dan eu-rail. Yes yes, sekarang waktunya untuk tidak berlelah lelah otak karena belajar, tapi ini waktunya untuk berlibuur. Dan, saya tidak mengalokasikan banyak hari untuk berlibur, minimal dalam 2 bulan in saya bisa sabtu-minggu pergi ke kota-kota di Belanda, sisa-sisa hari mungkin bisa dipakai belajar karena saya mengambil mata kuliah untuk summer, selain itu masih ada diskon kereta Jerman juga yang murah meriah, yaitu seharga 9 euro yang bisa dibeli dalam rentang summer break ini. Terakhir, salah satu planning jalan-jalan terjauh saya adalah menuju Belgia, Prancis, Swiss dan Jerman yang hanya dialokasikan 4 hari. Tentu dengan durasi waktu yang hanya 4 hari, saya hanya akan mengunjungi kota-kota yang mainstream sih, seperti Paris, Brussels, Bern dan Zurich. Pokoknya, at least semua tujuan mainstream saya sambangi di perjalanan hari ini.

Oke, selanjutnya apa sih yang akan saya ceritain di post kali ini? Well, well, well, jadi saya bakal nyeritain kemana aja sih selama di 4 negara yang saya sebutin di judul, seperti apa aja tempat-tempat yang layak dikunjungi (menurut saya) dan juga pengeluaran rencana dan realisasi dengan model planning yang saya lakukan. Saya akan memisahkan ceritanya per hari/tanggal untuk memudahkan pembaca. Di akhir, saya juga akan menunjukkan tabel realisasi dan pengeluaran untuk travelling selama 4 hari ini.

Perhatian!

Sebelumnya saya membatasi perjalanan hanya 4 hari karena saya menggunakan tiket dari Interrail/EU Rail. Oh iya, 4 hari yang saya maksud bukan berarti kita hanya terbatas travelling selama 4 hari ya, melainkan kita punya slot 4 hari untuk bepergian dari 1 negara ke negara lain. Selain itu kita punya 2 slot untuk keluar dan masuk ke negara yang kita set sebagai negara domisili. Untuk tarif, kita harus membayar 185 EUR untuk 4 hari perjalanan yang bisa dilakukan dalam rentang waktu 1 bulan. Harga ini juga sudah termasuk harga diskon (hanya untuk remaja yang berusia di bawah 27 tahun). Jadi, sebelum saya beralih menjadi 28 tahun di tahun depan, saya memutuskan untuk membeli tiket interrail ini. To proceed, kita akan bercerita tempat apa saja dan bagaimana travelling yang saya jalani selama 4 hari ini. Lets check it out!

Kamis, 28 Juli 2022

Awalnya saya merencanakan perjalanan ini mulai dari hari Rabu 27 Juli 2022, namun karena saya terlanjur memesan hostel di tanggal 28 Juli 2022 di Prancis, akhirnya saya harus memutuskan untuk berangkat di tanggal 28 Juli 2022. Jadi, perjalanan dimulai dari station Kennispark Enschede menuju station di Schipol Airport, kemudian dilanjutkan kereta direct ke Brussel, Belgium. Kereta dari Kennispark dan Schipol mudah didapat dengan memperhatikan informasi yang tersedia di station atau kalian juga bisa cek platform dimana kereta akan berangkat dengan google. Dua informasi tersebut sudah cukup untuk mengetahui kereta yang akan memberangkatkan saya. Di aplikasi Interrail/Eurail juga ditampilkan di stasiun mana saja kita akan berhenti serta kode kereta yang akan berangkat (contoh: IC1990, IC berarti inter city). foto yang menunjukkan informasi tersebut kurang lebih seperti yang ditampilkan di bawah ini

Gambar 1 Foto di stasiun Brussel, Belgia

Setelah cukup bosan di kereta selama kurang lebih 3 jam dari Schipol ke Brussels akhirnya sampailah di station Bruxxels central. Tidak jauh dari stasiun, ada beberapa spot foto yang bagus. Karena sesuai planning saya kurang lebih maksimal menghabiskan waktu 3 jam di Brussels, akhirnya saya mengabadikan beberapa foto di tempat-tempat berikut: Taman dekat station, jalan beserta bangunan autentik belgia di sekitar stasiun, dan juga gedung pertemuan yang sepertinya digunakan untuk acara international. Hasil jepretan kamera hp jadul saya bisa dilihat di bawah

Gambar 2 Suasana stasiun Brussel dan sekelilingnya

Tidak lama setelah keliling dari Brussels, saya langsung siaga untuk menuju ke stasiun, bersiap ke tujuan utama dan mainstream, Paris. Dari Belgia ke Prancis (Kota Paris) saya butuh menghabiskan kurang lebih 90 halaman buku dengan durasi perjalanan kurang lebih 3 jam. Kegiatan di kereta kurang lebih makan cemilan yang sudah saya beli (untuk menghemat), baca buku, atau main hp (kalo bosan baca buku). Tidak terasa lama saya sampai di kota Paris yang waktu itu sangat sangat sibuk. Saya dapati banyak orang di stasiun (sungguh ini suasana summer holiday) ditambah lagi perut lapar yang menggiring saya untuk mencari makan siang + malam terdekat. Makanan tersebut tidak lain adalah McD, solusi cepat dan mudah di dapat di stasiun manapun. Sedikit tangkapan foto saat kedatangan saya di stasiun kota Paris.

Gambar 3 Suasana di Stasiun Kota Paris (Paris Gare de Lyon)

Oh iya, saya juga ingat, sesampainya di stasiun Paris, saya butuh reservasi kursi kereta untuk perjalanan dari Paris ke Mulhouse Ville (kota kecil yang dekat dengan Basel, Swiss). Saya butuh ke Mulhouse Ville karena memang saya ingin ke Swiss dan sayangnya tiket yang sudah saya beli dengan harga 185 EUR tidak mengcover perjalanan ini. Alhasil, saya harus memesan kembali tiket dari Paris ke Mulhouse Ville. Selain itu perlu dicatat, biasanya harga kalo beli tiket di website resmi penyedia layanan kereta Prancis akan lebih mahal dibandingkan membeli tiket kereta dari layanan interrail (Bisa beda 80 EUR loh). Jadi kalo teman-teman sudah membeli tiket interrail, sangat disarankan untuk reservasi kursi di interrail-nya. Jangan khawatir, instruksinya cukup jelas kok! Beginilah penampakan tiket yang saya beli dari Paris ke Mulhouse Ville.

Gambar 4 Tiket perjalanan dari Paris menuju Mulhouse Ville

Setelah saya dapat tiket untuk tanggal 28 Juli 2022, saya melanjutkan perjalanan menuju ke hostel yang berjarak 1 km lebih sedikit dari stasiun Gare du Nord, Paris. Saya langsung membeli 1 day pass metro, dengan harga 7,5 EUR. Saya membeli 1 day pass karena setelah saya simpan tas di hostel saya berencana langsung beranjak ke beberapa tempat di Paris, dan yang terpenting, Eiffel Tower. Untuk ke sana (re: Eiffel Tower), dibutuhkan 30 menit perjalanan dari hostel tempat saya tinggal. Beginilah penampakan foto-foto Paris dari tangkapan kamera handphone saya.

Gambar 5 Kota Paris dan Menara Eiffel

Berkeliling di Eiffel Tower dan sedikit membeli jajanan di sana membuat saya lelah dan memutuskan agar kembali ke hostel. Kembali dengan menggunakan Metro, saya akhirnya sampai ke hostel dan tidur (well akhirnya rugi beli 1 day pass). Anyhow, beginilah penampakan hostel yang saya inapi selama 1 malam di kota Paris dengan harga 43 EUR per malam.

Gambar 6 Penginapan di Kota Paris (The People)

Jumat, 29 Juli 2022

Kamis pagi, saya masih ada kesempatan menyusuri kota Paris. Sesuai rencana, saya akan mengunjungi stadium Paris Saint Germain (PSG) yang tidak jauh dari menara eiffel. Tentunya, kurang lebih memakan waktu 30 menit menggunakan metro ke stadium PSG. Mungkin kalian penasaran gimana penampakan di Metro, ya kalian bisa liat di foto yang ditampilkan dibawah

Gambar 7 PSG Stadium dan Tiket Metro di Paris

Jalan dari Metro station ke stadion Les des Princes sekitar 15 menit, tidak begitu jauh dari Metro station. Di sana tempatnya sangat nyaman untuk lari pagi, sayangnya saya tidak punya banyak waktu untuk lari pagi. Jadi, hanya foto-foto dan ke stasiun untuk menuju ke Basel, Swiss. Ke Basel membutuhkan tiket yang tidak included dengan tiket Eurrail/Interrail, jadi saya harus membayar 20 EUR. Membayar 20 EUR tidak begitu menyebalkan, apalagi setelah melihat interior kereta yang memberangkatkan saya dari Paris menuju ke kota kecil di ujung Prancis, Mulhouse Ville. Siapa sih yang menyangka kalo saya berkunjung ke Mulhouse Ville? Walaupun lagi lagi hanya sekedar mampir di stasiunnya saja. Penampakan stasiun Mulhouse Ville bisa dilihat di gambar di bawah ini.

Gambar 8 Stasiun Mulhouse Ville, Prancis

Tidak lama transit di Mulhouse Ville saya langsung bertolak ke kota Basel di Swiss. Sangat excited!! Kenapa? karena inilah kali pertama saya ke Swiss, dan mana pernah saya membayangkan untuk berkunjung ke Swiss.

Akhirnya sampai di Kota Basel, pemandangan stasiun di kota Basel yang menunjukkan bahwa Swiss adalah negara maju. Hati saya juga lega, karena hostel tempat saya tinggal tidak jauh dari stasiun, benar benar walking distance dari stasiun, sesuai review :D. Waktu itu juga masih sekitar jam 4 sore, saya memutuskan untuk berbaring dan 2 jam setelahnya saya meluangkan waktu untuk mengikuti pertemuan terakhir Dutch class secara online. Setelah 2 jam berlalu, saya menaruh semua perlengkapan ke dalam locker dan bernjak pergi ke luar untuk makan malam. Tentu, karena sudah berhari-hari makan roti, saya rindu makanan dengan nasi. Googling dengan cepat saya menemukan restoran Vietnam diujung jalan dekat dengan stasiun. Akhirnya saya memutuskan untuk makan nasi goreng dan minum air putih yang tertuang rapi di dalam botol kaca. Tidak heran saya harus merogoh kocek cukup dalam untuk 1 kali makan yang membuat budget perjalanan ini sedikit membengkak hahaha (re: 30 EUR untuk 1 porsi makanan dan minuman ini). Saya juga sempat mengambil beberapa foto yang menunjukkan bagaimana situasi di Basel, serta menu masakan restoran Vietnam di Swiss yang bisa memberikan pesan moral agar hati-hati makan di restoran dan jangan lupa bawa uang banyak kalo ke Swiss.

Gambar 9 Tangkapan kamera di kota Basel, Swiss

Sabtu, 30 Juli 2022

Setelah sedikit bercerita tentang Swiss, saya melanjutkan perjalanan sehari penuh di Swiss dari pagi hingga sore. Pertama-tama saya mengunjungi kota yang sempat viral (saya tidak ingin menyebutkan kenapa viralnya), yap tidak lain tidak bukan adalah Bern, yang merupakan ibukota Swiss. Di Bern pemandangannya sangat vintage, saya merasa ada di negeri dongeng karena bangunannya yang masih klasik dan instagrammable semua.

Oh iya, jangan lupa, kalo kamu ke Swiss kamu juga harus menggunakan provider internet dari Swiss itu sendiri. Waktu itu saya datang ke salah satu provider bernama Swisscom, disitu saya diberi kartu gratis dengan akses internet gratis juga (sangat baik memang). Oh iya, provider gratis ini ditujukkan untuk turis, jadi kamu bisa mendapatkan internet gratis selama 10 hari dengan Swisscom jika kamu adalah turis.

Lanjut ke pemandangan di sekitaran Bern, saya sangat excited ketika melihat sungai yang sangat cantik tidak jauh dari stasiun kota Bern, apalagi kalo bukan sungai Aare. Warna biru menyala serta pantulan sinar matahari yang mempertegas kecantikan sungai Aare membuat saya terhipnotis untuk melihat sungai Aare lebih dekat. Tidak heran saya waktu itu berpikir untuk berenang, tapi karena baju yang terbatas akhirnya saya tidak jadi berenang, cukup melihat di pinggiran sungai saja. Jika kalian ingin melihat bagaimana pemandangan sungai Aare, berikut foto-fotonya.

Gambar 10 Pemandangan kota Bern, Sungai Aare dan Jam Matahari di Swiss

Setelah memandangi sungai Aare nan cantik, saya langsung bergegas mencari makan. Sebelum itu saya mampir ke salah satu spot menarik di kota Bern, yaitu jam matahari yang merupakan salah satu UNESCO World Heritage (foto di atas paling kanan). Setelah makan, berkeliling sebentar melihat sungai Aare dari sisi yang lain, melihat bangunan-bangunan tua kota Bern, akhirnya saya bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke Zurich.

Kembali ke stasiun kereta saya akan bertandang ke Zurich, jam menunjukkan kurang lebih pukul 2 siang, setidaknya masih ada waktu untuk berkeliling kota Zurich. Setelah kurang lebih 1 jam duduk manis di kereta canggih-nya Swiss, akhirnya saya turun di stasiun yang sekelilingnya sangat-sangat aestetik. Tentunya kamu juga akan tertarik untuk menghabiskan memori handphone kamu disini dengan berfoto-foto. Pemandangan yang saya maksud bisa kamu lihat di galeri di bawah ini.

Gambar 11 Pemandangan Kota Zurich

Bagus bukan? hehehe. Tapi mengingatkan kembali rencana awal bahwa saya ingin ke kota Zurich untuk ke ETH Zurich. So, saya langsung dengan tekad 100% berjalan kaki ke sana karena kebetulan jarak dari stasiun ke ETH hanya kurang lebih 1.5 km (kalo tidak salah), well, setelah 1 tahun di Belanda jarak 1.5 km itu tidak berarti apa-apa. Sehingga, saya jalan menuju ke ETH Zurich, dan dengan takjubnya, pintu klasik bak kerajaan menyambut kedatangan saya. Secara otomatis pintu aestetik tersebut terbuka dan memperlihatkan seisi gedung tua yang teduh dan menenangkan. Saya berkeliling melihat isian kampus top ini, di sela-sela pandangan saya, saya juga melihat mahasiswa ETH yang masih fokus belajar, selain itu saya juga melihat beberapa patung tua dan berbagai macam karya-karya unik dari mahasiswa-mahasiswa ETH Zurich di masa lampau. Kurang lebih views di luar dan dalam ETH Zurich bisa diliat di kumpulan foto di bawah ini.

Gambar 12 ETH Zurich dan suasana di dalamnya

Setelah sedikit berkeliling di ETH Zurich saya melanjutkan perjalanan dengan mencoba Polybahn. Apa tuh Polybahn?? Yep, inilah yang menurut saya paling menarik. Polybahn adalah salah satu alat trasnportasi yang memudahkan mahasiswa dan dosen menuju ke ETH Zurich. Polybahn dibuat karena topografi kota Zurich yang berlereng curam yang tentu akan memakan waktu apabila dosen atau mahasiswa harus berjalan di topografi yang curam ini, apalagi kalo sambil membawa buku yang tidak sedikit. Kita bisa merasakan pengalaman menarik menaiki Polybahn dengan hanya berinvestasi (pengalaman) sebanyak 1.20 CHF atau setara 1.20 EUR (re: 18.000 rupiah). Gimana sih penampakannya? Yuk kita lihat foto-foto Polybahn yang tidak banyak ini.

Gambar 13 Polybahn ETH Zurich

Gimana menarik bukan? Menuruni bukit curam ini berarti waktu di Zurich hampir berakhir untuk saya. Saya masih punya waktu sedikit untuk berkeliling sedikit di sekitaran stasiun. 1-1.5 jam saya habiskan untuk berkeliling sedikit di old museum yang persis berdiri kokoh di samping stasiun. Terlihat poster Anne Frank di museum tersebut yang secara halus menyampaikan bahwa Anne Frank pernah punya cerita di tempat tersebut. Tidak banyak memori lain, tapi saya bisa bilang tempat tersebut sepertinya menarik untuk kembali dikunjungi. Kamu bisa lihat tangkapan handphone saya tentang museum tersebut di bawah yaa.

Gambar 14 Museum di dekat stasiun Zurich

Kunjungan terakhir di spot sebelah stasiun ini menandakan bahwa perjalanan di Swiss sudah hampir berakhir. Saya harus menaikki kereta yang mengantarkan saya ke Frankfurt, Germany. Kalo boleh jujur, kunjungan ke Jerman ini bukan untuk jalan-jalan, melainkan hanya untuk transit sebentar sebelum ke negara domisili saya, Belanda. Perjalanan menuju Frankfurt memakan waktu sekitar 6 jam, sehingga saya sampai di Jerman sekitar jam 8 malam. Hiruk pikuk riuh di Jerman membuat kesan pertama saya sampai di kota tersebut kurang nyaman. Banyak orang, sampah bertebaran dimana-mana, sepertinya refugees juga banyak. Pemandangan ini membuat gerbang pertama masuk kota Frankfurt itu kurang menyenangkan. Semoga hanya hari itu, saya bergegas membeli makan, menginap di hostel yang ratingnya cukup tinggi nan pengap. Tentu tidak bisa tidur juga dikarenakan orang-orang sekitar yang party sampai jam 3 pagi. Beginilah kurang lebih pemandangan di sekitar hotel dan stasiun Frankfurt di Jerman.

Gambar 15 Di sekitar stasiun dan hotel di Frankfurt, Jerman

Minggu, 31 Juli 2022

Akhirnya inilah hari terakhir dimana saya akan pulang. Menginap semalam di kota Frankfurt membuat saya ingin cepat-cepat kembali ke Enschede, kota kecil tercinta di ujung Belanda. Mampir di salah satu kota terkenal di Jerman, yaitu Dortmund, saya sempat mengambil foto-foto perjalanan di terakhir saya travelling ini. Kamu bisa lihat rekam jejaknya di bawah.

Gambar 16 Perjalanan pulang ke Enschede

Begitulah cerita singkat tentang perjalanan saya 4 hari ke 4 negara. Saya juga melampirkan itinerary-nya, sekaligus budget yang harus dipersiapkan dan realisasi pengeluarannya. Semua itu bisa dibaca di tabel di bawah.

Download Itinerary (link sementara tidak aktif)

Share your love

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *